Aku bukanlah angin, yang jemarinya hanya bisa menyentuh, tanpa mampu menautkan rindu ke dalam genggaman.
@coretanmeja
on twitter @coretanmeja
Lebih dari sekedar coretan, goresan-goresan penaku membeku menjelma burung-burung terbang ke tepian awan, mencoba menerawang gundahmu.
Aku bukanlah angin, yang jemarinya hanya bisa menyentuh, tanpa mampu menautkan rindu ke dalam genggaman.
@coretanmeja
on twitter @coretanmeja
Ditulis dalam Coretan Bait
Aku adalah sebuah sepeda yang merindu perjalanan cinta yang setiap jalanya ku lalui bersamamu, namun apa daya aku tanpa kayuhanmu.
@coretanmeja
on twitter @coretanmeja
Ditulis dalam Coretan Bait
Jarak dan waktu, adalah racun bagi jiwaku yang merindu. Sedang pelukanmu adalah penawar yang kutunggu.
@coretanmeja
on twitter @coretanmeja
Ditulis dalam Coretan Bait
aku bagai tisu yang ternoda oleh dusta cintamu; habis kau gunakan lalu kau buang.
@coretanmeja
on twitter @coretanmeja
Ditulis dalam Coretan Bait
Aku tak pernah benar-benar sendiri, sebab rindu kerap singgah. setia mengunjungiku besama bening lembut embun pagi.
@coretanmeja
Ditulis dalam Coretan Bait
Mungkin dalam hubungan kasih dada lah yg paling fasih, selain tempat bersabar juga tempat kau bersandar.
@coretanmeja
Ditulis dalam Uncategorized
setiap cahayanya menyiratkan kegembiraan.
ku pandang indah di langit lapang,
meski sang rembulan tidak datang.
maha Agung yang menghidupkan puisi-puisiku,
ditataNya indah menggelantung,
kemerlip terang senada dengan jantungku,
menebarkan senyum termanisnya.
bagiku ini persembahan terindah.
“puisi puisiku menghiasi bulan suciku”
7/8/2013
@coretanmeja
Ditulis dalam Puisi
Kisah perek menekuni.
Banting tulang demi anak diri.
Kala petang menjamu suami orang.
Siang hari menimang jabang.
Pelik hidup tapi inilah hidup.
Aku hidup dan dia hidup.
Sesusah apapun jangan kau hina.
Itulah hati sang rembulan.
“Salahkah aku pelacur?”
Terinspirasi dari cerpen.
@coretanmeja
Ditulis dalam Puisi
Komentar Terbaru